Penyanyi Mariah Carey dituntut oleh kakaknya, Alison A. Carey. Pelantun When You Believe itu dituntut karena tulisannya yang dianggap kontroversial dalam biografi yang bertajuk The Meaning of Mariah Carey.
Alison mengaku mendapat tekanan emosional gara-gara buku tersebut. Sehingga ia mengajukan gugatan dan meminta adiknya membayar USD 1,25 juta (sekitar Rp 17,5 miliar) sebagai ganti ruginya.
“Tindakan pihak tertuduh yang tidak berperasaan, kejam, pendendam, tercela ditambah hinaan dari publik menyebabkan penderitaan emosional bagi penggugat,” begitu bunyi dari gugatan Alison, seperti dilansir dari Variety.
Dalam gugatan itu juga disinggung kalau Mariah memanfaatkan statusnya sebagai publik figur untuk menyerang kakaknya yang miskin. Sang musisi melakukan hal tersebut demi mempromosikan bukunya semata.
“Penggugat yang sebelumnya sudah bergumul dengan trauma masa lalunya dan ditinggalkan anaknya sendiri, langsung menderita depresi berat. Ia terus-terusan menangis sejak buku tersebut terbit. Dan sekarang, setelah sekian lama bersih dari alkohol, penggugat kembali mengonsumsi alkohol,” lanjut gugatan tersebut.
| Baca juga: Fakta Menarik Lagu Natal Legendaris yang Rajai Tangga Lagu
Sementara itu, Mariah belum memberikan responnya terhadap tuntutan tersebut. Alison pun sudah mengirim surat kepada Mariah pada 8 Januari lalu. Namun, sampai saat ini pihak Mariah belum memberikan respon.
Sementara itu, dalam buku yang dirilis September 2020 tersebut Mariah menulis kalau kakaknya melakukan pelecehan fisik kepadanya. Bahkan, penyanyi 51 tahun itu mengatakan kalau kakaknya pernah mencekokinya dengan valium.
“Ketika aku berumur 12 tahun, kakakku memberikan valium padaku. Ia juga menawari sejumput kokain, membuatku menderita luka bakar tingkat tiga dan mencoba menjual saya kepada seorang germo. Sebagian dari diriku masih merasakan trauma itu. Itulah mengapa aku selalu mengatakan ‘aku selamanya berusia 12 tahun’,” ungkap Mariah. (*)
