Yang datang dari hati, akan sampai ke hati pula. Apa pun itu. Tak terkecuali dengan karya seni lukis yang ada di Vincent Gallery. Puluhan lukisan hampir memenuhi dinding lantai 3 gedung Destiny Noble Academy, di Ruko G-Walk Junction TL6/11, kawasan Citraland Surabaya.
Mulai aliran realisme hingga dadaisme ada di situ. Yang menarik, hampir seluruh masterpiece di galeri tersebut merupakan karya tangan dingin Vincent Prijadi Purwono, remaja penderita autisme yang sudah banyak menorehkan prestasi.
| Baca juga: Mengenal Vincent, Penderita Autis yang Sabet Juara 1 Lomba Lukis Nasional
Ya, Vincent Gallery menjadi bukti nyata bahwa remaja yang dulunya tak bisa mengikuti pelajaran di sekolah formal itu, ternyata menyimpan bakat lain yang membuat dirinya spesial.
Berkat jam terbangnya pula, Vincent menginspirasi kawan-kawannya yang juga berkebutuhan khusus, untuk sama-sama berlatih membuat karya dalam bentuk lukisan. Total ada 11 anak yang bergabung di sana.
Seperti apa sih hasil lukisan Vincent yang dipamerkan dalam galeri tersebut? Let’s check this out!
1. Si Merah
Sadisme, mungkin itu yang kali pertama terlintas dalam benak kita. Warna merah yang mendominasi, ditambah gambar tubuh tanpa kepala, membuat otak langsung menerjemahkannya sebagai darah yang bercecer.
| Baca juga: MURI Anugerahkan 3 Penghargaan Sekaligus di HUT PMI ke-74
Lukisan tersebut dibuat oleh Vincent berdasarkan suasana hatinya. Putra ke dua Rudy Purwono itu merasa stres dan kesal ketika shadow teacher, Tori Torando mengingatkannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR), saat dulu masih menjalani sekolah formal.
Dalam lukisannya, Vincent menggambarkan dirinya berada pada posisi seseorang dengan kaos biru bertuliskan ‘life as art’. Sementara sang guru sebagai pria berkacamata.
Bukan itu saja, guru lukis Vincent, Agus Suyanto, menuturkan masih banyak lukisan Vincent yang memiliki kisah tersendiri. Hingga tak jarang membuatnya berdecak kagum.
2. Gerbong untuk Tiap Keahlian
Sedari kecil, Vincent memang menyukai kereta api. Tak heran, kebanyakan objek lukisnya adalah kereta api. Lukisan ini salah satunya.
| Baca juga: Kisah 13 Mahasiswa Unesa yang ‘Terkunci’ di Wuhan, China
Gerbong kereta dibuat sedemikian rupa dengan peruntukannya masing-masing. Ada yang digunakan sebagai ruang masak, musik dan lain sebagainya. Ini seolah menjelaskan bahwa setiap orang lahir dengan bakatnya masing-masing. Contohnya Vincent, yang ternyata lebih jago dalam hal-hal yang bersifat visual.
Sementara si masinis berkepala serigala, digambarkan sebagai karakter Vincent yang diberi nama Werewolf Vincent. Karakter werewolf diambil sebagai simbol kekuatan. Seperti kita tahu, werewolf merupakan wujud perubahan dari manusia biasa menjadi manusia serigala yang begitu kuat.
3. I’m the Hero!
Setelah menggambarkan karakternya sebagai Werewolf Vincent, imajinasinya kembali mencuat dengan meng-upgrade karakter tersebut menjadi superhero.
| Baca juga: Si Jago Rayu Itu Kini Jadi Eksekutif Produser ‘Kajeng Kliwon’
Konsistensi Vincent mulai terlihat dari caranya menggambar wajah karakter tersebut. Sedangkan untuk memberikan efek superhero, Vincent menambah armor pada tubuh karakternya.
Masih dengan tema superhero. Namun kali ini pemilihan warnanya lebih terang daripada sebelumnya, yang hanya di dominasi warna abu-abu.
4. Sisi Romantisme Mulai Muncul
Semakin ke sini, kemampuan Vincent pun makin bertambah. Dia mulai mencoba menggambar keindahan alam secara realis. Contohnya bunga-bunga warna pink, serta arsiran pada pantulan air sungai itu.
5. Pemandangan Hijau
Meski sangat menyukai kereta api, namun Vincent tetap diajarkan menggambar dengan objek lain. Misalnya, pemandangan alam. Di sini skill melukis Vincent makin terasah, karena goresan warna-warnanya pun mulai kompleks.
6. Persembahan untuk yang Terkasih
Lukisan perempuan dengan seekor kuda menjadi begitu spesial, lantaran Vincent membuatnya khusus untuk kado ulang tahun sang kakak, Samantha Prijadi Purwono.
| Baca juga: Ups! Raffi Disebut Letoy karena tak Kunjung Punya Anak ke-2
Lukisan anjing cokelat yang ada di bawahnya juga termasuk spesial, karena anjing tersebut merupakan hewan kesayangan Vincent yang selalu menemaninya saat melukis. Sayangnya kini anjing bernama Mocca itu telah tiada.
7. Ayo ke Vincent Gallery!
Last but not least, lukisan Vincent makin kompleks. Dia menciptakan lebih banyak karakter, dengan detail yang super teliti. Dalam lukisan tersebut, remaja 16 tahun itu menggabungkan dua moda transportasi kesukaannya, kereta api dan pesawat. Menurutnya, gerombolan ‘orang’ dalam lukisan itu menunjukkan antusiasme orang-orang untuk hadir ke galerinya.
8. Gambar Digital
Corat-coret di atas kertas, bisa. Melukis di atas kanvas, sudah biasa. Vincent lantas mengulik bakat menggambarnya itu dalam format digital.
Selama enam bulan, dengan waktu latihan satu kali dalam seminggu, Vincent sudah mampu menciptakan re-make poster film seperti di atas. Tentu saja, karakter disesuaikan dengan style-nya. Keren bukan?
| Baca juga: Wow, Raisa Lebih Cantik dari Beyonce dan Camila Cabello. Ini Buktinya!
Nah, itu lah sejumlah masterpiece Vincent si anak spesial, yang bisa kalian lihat di Vincent Gallery. Masih banyak kisah inspiratif dari Vincent, mulai dari prestasinya dalam ajang internasional, hingga rencananya menempuh pendidikan di salah satu universitas art yang ada di Amerika.
Simak kisah selengkapnya di Tabloid Nyata edisi berikutnya. (*)
Liputan yg menarik, touchy banget & inspiratif. Utk timred, dibanyakin dong tulisan2 seperti ini. Sukses utk Nyata…