Hubungan antara Pangeran Harry dan Ratu Elizabeth II semakin memanas. Terlebih setelah Ratu melarang Duke dan Duchess of Sussex untuk tak menggunakan ‘Sussex Royal’ sebagai brand mereka.
Dilansir dari Us Weekly, Ratu merasa kecewa dengan respons yang diberikan cucunya atas larangan penggunaan brand Sussex Royal. “Dia sangat kecewa cucunya sendiri yang malah membuat malu monarki dan menarik semua perhatian yang tidak diinginkan kepada keluarganya di waktu yang sangat buruk,” kata seorang narasumber.
Pangeran Harry dan Meghan Markle dikabarkan telah mengajukan beberapa dokumen untuk mematenkan ‘Sussex Royal’ sebagai merek dagang mereka pada Desember lalu. Hanya satu bulan sebelum keduanya memutuskan untuk mundur sebagai anggota senior Royal Family.
| Baca juga: Pangeran Harry Ngamuk setelah Haknya Dicabut Paksa
Setelah itu, tepat pada 21 Februari lalu, Istana Buckingham mengumumkan kalau keduanya tidak diperbolehkan menggunakan nama tersebut. Menanggapi larangan tersebut, Pangeran Harry dan Meghan Markle pun menuliskan pernyataannya di website resmi mereka. Pasangan yang telah dikaruniai seorang putra tersebut mengatakan bahwa mereka setuju untuk tidak menggunakan kata ‘Royal’ sebagai brand mereka.
“Duke dan Duchess of Sussex tengah merencanakan untuk membentuk organisasi non-profit, dan melihat peraturan pemerintah Inggris soal penggunakan kata ‘Royal’, maka telah disetujui kalau organisasi non-profit ini tidak akan menggunakan nama ‘Sussex Royal’ atau apa pun yang menggunakan kata ‘Royal’,” begitu bunyi pernyataan tersebut.
| Baca juga: Ratu Larang Harry-Meghan Manfaatkan ‘Sussex Royal’ untuk Jualan
Tak hanya itu, Pangeran Harry dan Meghan Markle juga seakan marah dan memberikan penegasan kalau sebenarnya tidak ada yang berhak melarang mereka menggunakan kata ‘Royal’. Karena memang tidak ada peraturan tertentu yang mencantumkan larangan tersebut.
“Meskipun tidak ada yurisdiksi oleh monarki atau kantor kabinet tentang penggunaan kata ‘Royal’ di luar negeri, Duke dan Duchess of Sussex tidak berniat menggunakan ‘Sussex Royal’ atau menggunakan kata ‘Royal’ di wilayah manapun (baik di dalam maupun di luar Inggris) setelah masa pergantian di musim semi tahun 2020,” lanjutnya. (*)
