Veronica Colondam Sajikan 25 Cerita Inspirasi Dalam Satu Buku

Veronica Colondam. (Foto: Naomi/Nyata)
Veronica Colondam. (Foto: Naomi/Nyata)

Veronica Colondam dikenal sebagai seseorang yang sangat concern terhadap masalah anak-anak putus sekolah. Selama 25 tahun belakangan ini, Veronica telah mendirikan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Foundation.

Beragam program inovatif sudah dijalankan dan berhasil mengubah hidup banyak anak, perempuan, dan keluarga di Indonesia.

Baru-baru ini, Veronica Colondam meluncurkan buku ‘Impact Story: 25yr Journey to Impact’, yang berisikan 25 cerita inspiratif dari anak-anak putus sekolah yang mampu bertransformasi.

“Ini merupakan buku yang ke tiga. Ini rekaman jejak yang sangat baik. Karena is real people, real life, real transformation yang harus kita bagikan untuk jadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia,” ujar Veronica di sela-sela acara Impact Festival di Gandaria City, Jakarta.

| Baca Juga: Jadi Korban Bullying, Siswa SD Dipaksa Makan Roti Berisi Tusuk Gigi

Veronica menceritakan sedikit isi buku ‘Impact Story’. Salah satunya kisah Boby, anak putus sekolah, yang ingin jadi programmer. “Jadi dia masuk kejar paket C. Sebenarnya dia termasuk anak yang pintar. Lalu kita dengan mitra membuat bootcamp selama 6 bulan untuk dia. Sekarang Boby bekerja di sebuah perusahaan sebagai programmer,” terangnya.

Selain Boby, juga ada kisah Suriah yang mendapatkan bantuan modal dari YCAB untuk mengembangkan bisnis Es Teh Solo 99. Dari pinjaman tersebut, Suriah berhasil mengembangkan bisnisnya dan mampu membiayai anaknya untuk berkuliah di Universitas Indonesia.

“Ini bukan untuk sombong tapi kami ingin menginspirasi. Kalau kami bisa lakukan ini, orang lain pun bisa. Dengan moto kami ‘Child by Child, We Build Our World’, kami meyakini bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Satu anak, satu Ibu, satu keluarga yang terdidik dan berdaya, hingga pada akhirnya satu dunia yang sejahtera,” tegas ibu tiga anak itu.

| Baca Juga: Teater Musikal ‘What If’, Angkat Kisah Problematika Gen Z

Veronica menyampaikan membantu hidup banyak orang menjadi nilai hidup yang ia jalankan. Ia mengaku telah diberi hidup dan rezeki dari Tuhan dan merasa harus membagikan kepada mereka yang membutuhkan.

“Ketika membantu anak-anak dan ibu-ibu yang tadinya nggak berdaya jadi berdaya, ada satu kepenuhan, fulfillment. Karena kita hidup, buat saya, vertikal. Tuhan ngasih saya, dan saya harus ngasih dunia ,” ujarnya.

Andi F Noya, Pendiri Yayasan Benih Baik Indonesia, berpesan agar tidak ragu berbagi kebaikan. Upaya dan pendekatan yang dilakukan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa melalui peran ibu dalam rumah tangga sudah tepat.

“Jadi saya selalu mendorong usahakan prioritaskan perempuan. Perempuan kalau sejahtera pasti untuk sekolah anaknya dan kesejahteraan keluarganya. Kalau perempuan berhasil akan berdampak positif pada keluarganya. Jadi lebih efektif pendekatan ke perempuan, karena dia bisa lebih dengan cinta untuk mengelola keuangan. Jadi apa yang kita lakukan, sekecil apa pun lakukanlah membantu saudara-saudara kita,” tandas Andi. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here