Miris! Golden Globe 2022 Digelar Tanpa Red Carpet, Tanpa Seleb Hollywood dan Penuh dengan Skandal

golden globe 2022

Ada yang berbeda pada penghargaan Golden Globe tahun ini. Ajang bergengsi ke-79 yang diadakan pada Minggu, 9 Januari 2022 lalu tidak ditayangkan di televisi, namun mereka mempublikasikannya melalui website resmi dan Twitter.

Salah seorang sumber berkata kepada Variety, setelah isu rasisme dan borok organisasi itu mencuat ke publik tidak ada lagi aktor/ aktris maupun selebriti Hollywood yang mau mengisi acara bergengsi itu. Maka jelas sudah mengapa tidak ada karpet merah tersedia.

Bahkan aktor sekelas Tom Cruise saja melakukan aksi di luar dugaan. Ia mengembalikan tiga piala Golden Globe yang pernah diraihnya pada tahun 1989 untuk Aktor Pria Terbaik dalam film Fourth of July, Jerry Maguire 1996 dan Pemeran Pendukung Pria Terbaik di film Magnolia 1996. 

| Baca juga: 7 Perhiasan Berharga Fantastis di Golden Globe yang Gak Bakal Dilupa

Tidak hanya Tom, Scarlett Johansson juga melakukan hal serupa. Ia mempersuasi semua pihak untuk boikot dan cekal HFPA (Hollywood Foreign Press Association), karena organisasi tersebut dinilai seksis dan kerap melakukan pelecehan seksual dan verbal.

Kejadian ini makin dipertegas dengan sikap salah dua mantan anggota HFPA, yaitu Wenting Xu, jurnalis Tiongkok berbasis di Los Angeles dan Diederik van Hoogstraten, seorang reporter Belanda yang sekarang tinggal di Austin, Texas. Mereka berdua mengundurkan diri pada Juni 2021, lalu.

“Golden Globe, berubah dari alat publisitas paling didambakan di Hollywood menjadi sesuatu yang tidak lagi disentuh oleh satu selebriti pun,” kata Diederik (52), kepada New York Post.

golden globe 2022
Dari kiri ke kanan. Wenting Xu jurnalis Tiongkok dan Diederik van Hoogstraten reporter asal Belanda. Dok. New York Post

Reporter ini pun menambahkan, “Alasan mengapa Golden Globe 2022 diadakan secara tertutup di hari Minggu itu adalah karena mereka tidak bisa mendapatkan satupun selebriti yang bisa diajak kerja sama sebagai pengisi acara maupun presenter. Tidak ada yang mau terlibat dengan mereka. Mereka telah runtuh.”

Bahkan stasiun TV langganan Golden Globe, NBC pun mundur untuk menyiarkan acara ini karena kasus korupsi dan isu rasisme. Dari seluruh anggota organisasi itu, selama berpuluh-puluh tahun tidak ada satupun orang kulit hitam yang diajak bergabung masuk ke organisasi itu.

Namun kedua jurnalis, mantan anggota HFPA itu tidak yakin jika isu rasisme adalah satu-satunya. Masih ada skandal lain yang lebih besar dibanding rasisme. Contohnya, kasus suap yang terungkap dilakukan oleh produser film Emily in Paris (2020). 

| Baca juga: Tom Hiddleston Meminta Maaf Atas Pidatonya di Golden Globes Awards

Sebanyak 30 orang pemilih disuap oleh produser untuk memilih film besutan Netflix dengan imbal liburan mewah di Paris. Hasilnya? Film ini berhasil masuk nominasi Serial Musik dan Komedi Terbaik dan Lily Collins dapat masuk nominasi Aktris Televisi Serial Musikal dan Komedi Terbaik.

Kejanggalan ini dirasa aneh oleh banyak pihak, karena merasa film itu secara kualitas tidak layak untuk masuk nominasi.

Lebih lanjut kedua jurnalis ini memberikan argumennya, jika ingin Golden Globe kembali berjaya, maka asosiasi tersebut harus benar-benar transparan dalam hal keuangan, “Mereka harus memberikan sebagian besar uang mereka untuk filantropi, sebagaimana layaknya organisasi nirlaba. Kepemimpinan sekarang pun harus diganti, karena ia selama bertahun-tahun menduduki posisi itu dan kebal terhadap kritik.”  (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here