Anji Luapkan Kekesalan usai Anaknya Tantrum di Bandara

anji-tentang-perlakuan-pada-autisme
Foto: Dok. Instagram Anji

Kejadian kurang menyenangkan baru saja dialami oleh mantan personel Drive, Anji, di Bandara Ngurah Rai, Bali, belum lama ini. Putra bungsunya, Sigra Umar Narada, yang mengidap Autism Spectrum Disorder (ASD), menangis kejer (tantrum) di tempat tersebut.

Anji yang saat itu panik karena anaknya tak berhenti menangis, semakin dibuat kesal oleh perlakuan beberapa orang yang ada di sekitarnya. Terlebih sikap salah seorang petugas di tempat itu.

“Ada Petugas yang melihat dengan pandangan menghakimi, entah apa di pikirannya. Menyebalkan,” ungkap Anji melalui Twitter.

|Baca juga: Foto Jadul Anji Bangkitkan Memori Kocak Saat Manggung

Bagi orangtua yang mempunyai anak menderita austime, pandangan meremehkan dan sikap seolah-olah merasa kasihan, adalah hal yang paling dibenci.

“Indonesia harus jadi Negara Inklusif, agar anak-anak dan orang-orang Istimewa tidak dianggap aneh atau dikasihani. 1 dari 10 orang Indonesia adalah penyandang Disabilitas. Tapi jarang terlihat di sekeliling kita. Kenapa ya? Apakah karena malu? Takut dikasihani?” terang pelantun Resah Tanpamu itu.

Anji pun meminta warga Indonesia lebih melek dengan kehadiran para penyandang disabilitas. Ia berharap semua orang mampu menerima dengan baik serta memperlakukan penyandang disabilitas sama dengan kebanyakan orang.

“Anak/orang istimewa tidak perlu dikasihani, tapi diterima. Saya senang di sekolah anak saya di Cibubur, lingkungannya sangat inklusif. Guru, murid-murid maupun orang tua murid. Mereka terbiasa dengan kehadiran anak/orang istimewa,” kata Anji.

|Baca juga: Curhatan Anji Soal Putranya yang Didiagnosa Autism Spectrum Disorder

Beberapa orang kemudian menanggapi pengalaman Anji dengan positif. Ada juga yang memberikan saran bagaimana bersikap ketika bertemu dengan penyandang disabilitas.

“Aku lebih memilih untuk tidak peduli ketika melihat ada anak yg tantrum, baik si anak special needs atau tidak. Karna udah kebayang gimana pusingnya si orangtua, jadi gak mau nambahin pusingnya dg tatapan sinis kita atau membalas senyuman kita,” tulis akun @MrsTiaR.

“Memang itu yang kami butuhkan. Saya beberapa kali keringat dingin saat sedang menangani anak saya tantrum di tempat umum. Ditambah lagi tatapan orang-orang yang entah maknanya apa, jadi bikin senewen. Terima kasih ya,” balas Anji. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here