Kisah dari suatu film bisa saja menuai kontroversi karena isu sensitif yang diangkat maupun adegan yang diperlihatkan, termasuk beberapa judul yang tayang pada 2024.
Beberapa film berikut sempat menghebohkan publik, bahkan hingga di boikot di luar negeri. Apa saja judul tersebut? Berikut selengkapnya, dikutip dari berbagai sumber.
Vina: Sebelum 7 Hari
Tragedi dari kisah nyata yang diadaptasi menjadi film seringkali memicu pro dan kontra. Hal tersebut pula yang terjadi pada ‘Vina: Sebelum 7 Hari’.
Film garapan sutradara Anggy Umbara itu diangkat dari kisah nyata seorang gadis bernama Vina yang tewas dengan cara mengenaskan.
| Baca Juga: 5 Film Indonesia Paling Laris 2024, Tembus Hingga 9 Juta Penonton
Penggambaran kekerasan seksual serta eksploitasi trauma keluarga korban dianggap masyarakat terlalu berlebihan. Mereka menilai film tersebut terlalu tragis dan kejam untuk ditayangkan.
Ada banyak yang kemudian menyerukan untuk memboikot ‘Vina: Sebelum 7 Hari’. Namun nyatanya, film tersebut justru menjadi salah satu yang terlaris di 2024 dengan perolehan 5,8 juta penonton.
Sang Pengadil
Film lain yang tuai kontroversi pada 2024 adalah ‘Sang Pengadil’. Ceritanya mengangkat isu keadilan yang tidak berpihak pada rakyat kecil. Disinggung pula kasus korupsi yang membuat karakter utamanya bimbang dengan pilihan-pilihan yang harus diambil.
Sekilas, tidak ada masalah dengan kisahnya. Namun salah satu eksekutif produsernya yang merupakan eks pejabat Mahkama Agung (MA), Zarof Ricar menjadi tersangka kasus gratifikasi senilai Rp1 miliar. Hal tersebut tentu menjadi ironi tersendiri.
Uang tersebut diduga juga mengalir ke film ‘Sang Pengadil’. Maka tak heran baru seminggu tayang di bioskop, film yang disutradarai Girry Pratama itu sudah mulai turun layar.
Hal tersebut cukup disayangkan banyak orang karena film tentang peradilan dan pengadilan jarang diangkat sineas Indonesia.
| Baca Juga: Nasib Film ‘Sang Pengadil’ Setelah Produser Tersandung Gratifikasi
Ipar adalah Maut
Selanjutnya ada film tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh adik sendiri, ‘Ipar adalah Maut’. Sama seperti judulnya, kisahnya bermula ketika sang ipar memutuskan untuk tinggal dengan keluarga saudaranya.
Di Indonesia, film tersebut sukses memancing emosi 4,7 juta penonton. Pada saat penayangannya di bioskop, banyak yang berkomentar mereka kesal dengan sikap sang suami yang tega berselingkuh dengan adik ipar sendiri.
Ketika akhirnya film tersebut tayang di salah satu platform streaming online, ganti penonton Malaysia yang terpancing emosinya. Mereka menyebut film tersebut “porno berkedok Islam”.
“Kepada ibu-ibu Muslim, bisakah kalian BERHENTI menganggap ‘Ipar adalah Maut’ sebagai film Islami untuk penonton dewasa? Bukan, itu bukan. Itu hanya film porno berkedok Islam! Dan kalian berkata tidak masalah selama anak-anak tidak menontonnya? Eh, tolonglah!” tulis akun @WVGIF, seorang netizen Malaysia di media sosial X. (*)