Lahir di Zaman Perang, Ferdinand Bawa Pesan Positif Sepanjang Masa

Foto: Twentieth Century Fox

Tinggal dua minggu lagi, kita akan masuki tahun 2018. Sudah menjadi tradisi di akhir tahun, banyak film menarik yang mengantri untuk berebut penonton di musim liburan. Salah satunya, Ferdinand.

Bukan hanya sekedar menjadi tontonan yang menarik, namun Ferdinand juga menyampaikan pesan moral yang luar biasa dalam alur ceritanya.

Foto: The Washington Post

Bermula dari Munro Leaf yang ingin menulis buku cerita anak-anak, yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk gambar oleh rekannya, Robert Lawson. Namun tidak disangka, buku cerita bergambar yang diberi judul The Story of Ferdinand tersebut, seketika menjadi bestseller.

Pertama kali diterbitkan tahun 1936, buku tentang banteng yang suka menghirup bau bunga ini menjadi karya sastra klasik, yang tidak pernah berhenti dicetak hingga sekarang.

Foto: Twentieth Century Fox

Penerbitan cetakan pertama The Story of Ferdinand hanya berselang beberapa bulan, setelah pecahnya perang saudara di Spanyol. Buku tersebut pun menuai pro dan kontra pada saat itu. Sementara Adolf Hitler melarang dan menyebutnya sebagai “merosotnya propaganda demokrasi,” namun buku ini mendapat respon yang sangat positif dari Gandhi. Bahkan, Eleanor Roosevelt (istri dari Franklin D. Roosevelt, presiden ke 32 Amerika) menjadi salah satu penggemarnya.

Kini buku terbarunya kembali dirilis. Dimana buku tersebut merupakan adaptasi dari film animasinya, Ferdinand, yang saat ini tengah tayang di bioskop.

Foto: Twentieth Century Fox

Bicara tentang filmnya. Meski terdapat humor, karakter baru dan kejutan dalam alur ceritanya, namun film ini tetap mempertahankan inti dari pesan yang ingin disampaikan bukunya, yaitu tetap jujur pada diri sendiri.

Ini bukan yang pertama kalinya cerita Ferdinand diusung di layar lebar. Pada tahun 1938, Walt Disney Studios membuat film animasi pendeknya yang diberi judul Ferdinand the Bull. Film tersebut sukses besar, dengan Disney yang berhasil membawa pulang piala Oscar.

Ferdinand menjadi film animasi kedua John Cena di 2017, setelah Surf’s Up 2: WaveMania. Foto: Willy Sanjuan/The Washington Post

Kini di akhir 2017, Blue Sky—studio yang sukses dengan franchise Ice Age dan Rio—mengusung kembali si banteng baik hati ke layar lebar, dengan menunjuk pegulat John Cena sebagai pengisi suara dari Ferdinand.

Diarahkan oleh Carlos Saldahna—sutradara yang juga menangani Ice Age: The Meltdown (2006), Ice Age: Dawn of the Dinosaurs (2009), Rio (2011) dan Rio 2 (2014)—Ferdinand menjadi film animasi kedua dari Blue Sky Studios setelah The Peanuts Movie (2015), yang masuk nominasi Golden Globe untuk kategori Best Animated Feature.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here